Ricuh Di Inggris Ricuh Organisir

Kerusuhan di Inggris Aksi Terorganisasi

Kerusuhan yang terjdai di London Utara Inggris, dan kini menyebar ke beberapa wilayah lain, dinilai merupakan aksi yang terorganisir. Dalam catatannya kepolisian, ditemukan bahwa sejumlah pelaku kerusuhan menggunakan pesan melalui Blackberry Messenger untuk mengorganisir aksi mereka.
Walikota London, Boris Johnson mengatakan, para perusuh yang tertangkap akan mendapatkan hukuman yang akan mereka sesali. Dia mengecam aksi ini dan menilai tidak ada pembenaran sama sekali bagi aksi kerusuhan seperti itu. Dia juga menolak adanya alasan sosial dan ekonomi yang menjadi penyebab munculnya aksi kekerasan tersebut.
Sementara Perdana Menteri David Cameron mengingatkan para perusuh bahwa pemerintah Inggris akan memproses mereka yang tertangkap dalam aksi tersebut. "Anda akan ditindak secara hukum. Dan jika anda dinilai sudah cukup umur dalam melakukan kejahatan ini maka berarti anda juga sudah bisa diproses guna mendapatkan sanksi," kata Cameron seperti dikutip BBC.
Hingga Rabu ini (10/8/2011), kerusuhan di Inggris telah memasuki hari keempat. Kerusuhan di London utara itu berawal ketika Sabtu lalu (6/2011) sejumlah warga Tottenham menggelar unjuk rasa memprotes tewasnya Mark Duggan, seorang warga distrik Tottenham berusia 29 tahun. Ia diduga tewas setelah terjadi baku tembak dengan polisi.
Awalnya warga hanya melakukan aksi damai, namun aksi itu langsung berubah menjadi kekerasan ketika para pengunjuk rasa membakar beberapa mobil polisi dan sebuah bus kota, lalu menjarah beberapa toko.
London Utara, terutama distrik Tottenham, merupakan kawasan yang sangat rawan. Di wilayah itu ketegangan rasial telah lama terjadi, karena terdapat sejumlah besar kelompok minoritas etnis. Angka pengangguran di Tottenham juga sangat tinggi.
Kerusuhan berbau rasial di Tottenham sebenarnya juga bukan pertama kali terjadi. Tahun 1985 silam, seorang polisi di kawasan itu tewas ditusuk  dalam sebuah kerusuhan rasial.
ads

No comments:

Post a Comment