Rencana pembangunan koridor XI busway jurusan Kampung Melayu-Pulogebang tampak semakin serius. Dinas Perhubungan DKI akan menggelar rapat dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI terkait pembangunan tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Rekayasa Lalu-Lintas Dinas Perhubungan DKI, Mirza Soelarso, yang mengatakan saat ini sudah ada pemasangan empat pagar pengaman di lokasi yang akan dijadikan halte dan jembatan penyeberangan orang (JPO). Namun menurutnya pagar pengaman tersebut masih bisa digeser karena sifatnya hanya sementara, terlebih bil ada pemindahan lokasi pembuatan halte dan JPO.
"Pagar pengaman itu untuk dipasang untuk memberikan rasa nyaman kepada pengendara. Pagar itu juga belum final penentuan lokasinya dan masih bisa digeser. Kita tunggu hasil rapat bersama pada hari Kamis (4/8/2011) nanti," ujar Mirza, Selasa (2/8/2011).
Menurutnya materi rapat yang akan diadakan Dishub DKI, Dinas PU DKI, dan Dinas Pertamanan DKI akan terfokus pada rencana pembangunan koridor XI busway dan penentuan pasti lokasi untuk pembangunan 15 unit halte dan JPO. "Nanti selesai rapat, tim teknis dari tiga dinas tadi akan langsung meninjau ke lapangan untuk mematok dan menandai lokasi pembuatan halte dan JPO," ucapnya.
Sebelumnya Dinas PU DKI mengumumkan proses lelang pembangunan koridor XI busway telah selesai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo, mengatakan mulai awal September 2011 nanti, jalur yang akan dilintasi bus Transjakarta koridor XI akan mulai dilakukan penggalian.
Rencananya, pembangunan koridor XI akan membentang sepanjang 20,5 kilometer dan akan melintasi sejumlah halte seperti Kantor Walikota Jakarta Timur, Klinik, Teratai Putih, Stasiun Buaran, Kantor PPP, Buaran I, Kampung Sumur, PMI, Mal Klender, SMU 12, Taman Cipinang, Stasiun Jatinegara, Bioskop Buaran, Flyover Jatinegara, Imigrasi, Pasar Enjo, RS Mitra dan Kampung Melayu.
No comments:
Post a Comment